Abstrak
Sistem pengenalan wajah manusia merupakan salah satu bidang yang cukup berkembang
dewasa ini, dimana aplikasi dapat diterapkan dalam
bidang keamanan
(security system)
seperti ijin akses masuk ruangan, pengawasan lokasi (surveillance),
maupun pencarian identitas individu pada database
kepolisian. Tujuan Penulisan laporan tugas akhir ini adalah
untuk membangun sebuah perangkat
lunak pengenalan citra wajah manusia menggunakan metode Hidden Markov Models (HMM) dengan input database
Pain
Ekspression Subset dan
database
Hasil Foto Sendiri dengan memanfaatkan aplikasi GUI. Hasil pengujian sistem menunjukkan bahwa sistem pengenalan wajah (face recognition)
membandingkan
percobaan
pengenalan sesuai dengan
codebook (32, 64,128, 256) dan iterasi (5, 10). Sistem pengenalan wajah manusia menggunakan metode Hidden Markov Models (HMM) mencapai tingkat akurasi pengenalan sebesar 84,28%, dengan database 70 gambar yang terdiri
dari 10 individu
dengan masing-masing individu memiliki 7 variasi ekspresi yang berbeda.
Kata kunci:
HMM, centroid,
ukuran codebook,
jumlah iterasi.
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Manusia memiliki kemampuan untuk mengenal puluhan bahkan ratusan
wajah selama hidupnya. Seseorang dapat
mengenali wajah orang lain meskipun tidak beberapa waktu lamanya dan sudah terdapat perubahan
pada wajah orang yang
dikenal tersebut. Perubahan itu misalnya
variasi ekspresi
wajah, penggunaan
kacamata, perubahan warna
dan gaya
rambut.
Salah satu teknik biometric yang sangat menarik adalah aplikasi yang
mampu mendeteksi dan mengidentifikasi
wajah. Saat ini, pengenalan wajah melalui
aplikasi komputer dibutuhkan untuk
mengatasi berbagai
masalah, antara lain dalam identifikasi pelaku kejahatan, pengembangan
sistem keamanan,
pemrosesan citra maupun
film, dan
interaksi manusia komputer.
Sistem pengenalan
wajah (Face Recognition) telah banyak diaplikasikan
dengan menggunakan
berbagai metode,
diantaranya: Metode PCA
,
Metode
ICA, Metode LDA, Metode EP, Metode EBGM, Metode Kernel,
Metode Bayesian
Framework [13], Metode SVM [14], Metode HMM [15].
Dari beberapa metode diatas, di sini akan dicoba mengembangkan Sistem
pengenalan
wajah (Face Recognition) menggunakan
metode Hidden Markov
Model (HMM), sehingga dalam Tugas
Akhir ini akan dikembangkan sebuah aplikasi pengenalan
wajah pada citra
digital dengan metode Hidden Markov Models dengan menggunakan database Pain
Ekspression Subset sebagai input data untuk diolah
oleh
program
face recognition. Dipilih mempergunakan
metode HMM
sebab HMM mampu
memodelkan
data 2 dimensi seperti citra
dengan baik, serta mendapatkan
hasil yang lebih
teliti, di samping itu
juga
penulis
ingin membandingkan
tingkat akurasi pengenalan wajah menggunakan
metode HMM dengan menggunakan
metode lain (PCA, LDA, 3D, JST).
BAB 2
LANDASAN TEORI Citra Digital
LANDASAN TEORI Citra Digital
Citra digital adalah suatu citra f(x,y) yang
memiliki koordinat spatial, dan tingkat kecerahan yang diskrit. Citra yang terlihat merupakan
cahaya yang
direfleksikan dari sebuah objek. Fungsi f
(x, y) dapat dilihat sebagai fungsi dengan
dua unsur.
Pengenalan Wajah (Face Recognition)
Wajah merupakan bagian
dari tubuh manusia yang menjadi fokus perhatian di dalam interaksi sosial, wajah memainkan peranan vital dengan menunjukan identitas dan emosi. Kemampuan
manusia untuk mengetahui seseorang dari wajahnya sangat luar biasa. Kita dapat mengenali ribuan wajah karena frekuensi interaksi yang
sangat sering
ataupun hanya sekilas bahkan dalam
rentang
waktu yang sangat lama. Bahkan kita
mampu
mengenali seseorang walaupun
terjadi perubahan
pada orang tersebut karena bertambahnya usia atau
pemakaian
kacamata atau perubahan gaya
rambut. Oleh karena
itu wajah digunakan sebagai organ dari tubuh
manusia yang dijadikan indikasi pengenalan
seseorang atau face recognition.
Konsep Pengenalan Wajah
Pengenalan wajah adalah suatu metoda pengenalan yang berorientasi
pada
wajah. Pengenalan ini dapat dibagi
menjadi dua bagian yaitu : Dikenali atau
tidak dikenali, setelah dilakukan
perbandingan
dengan pola yang
sebelumnya disimpan
di dalam database.
Metoda
ini
juga harus mampu mengenali
objek bukan wajah. Perhitungan model pengenalan
wajah memiliki beberapa masalah. Kesulitan
muncul ketika wajah
direpresentasikan dalam
suatu pola
yang berisi informasi unik yang
membedakan dengan wajah yang lain.
Hidden Markov
Models (HMM)
Hidden Markov
model merupakan
pemodelan probabilitas
suatu sistem
dengan mencari
parameter-parameter
markov yang tidak diketahui
untuk memperoleh
analisis sistem tersebut.
Metode Hidden Markov
Model (HMM) mampu menangani perubahan statistik dari gambar, dengan memodelkan eleman-
eleman menggunakan
probabilitas. Salah satu aplikasinya
adalah pada image
processing, HMM memiliki tiga parameter
utama yang harus dicari nilainya terlebih dahulu, ketiga parameter tersebut sebagai
berikut:
BAB 3
RANCANG BANGUN SISTEM
RANCANG BANGUN SISTEM
Pada
wajah tersebut dengan lebar W
dan tinggi H, dimana wajah diproses
dengan cara scan secara vertical dari atas
ke bawah. Prinsip kerja sistem secara
keseluruhan adalah pengenalan beberapa gambar wajah yang unik dengan berbagai
ekspresi yang berfungsi sebagai input
dengan gambar wajah yang
di simpan dalam database dengan metode training Hidden Markov Model (HMM).
Proses perancangan sistem identifikasi wajah dengan proses sebagai berikut:
Pelabelan
Pada proses
ini
dilakukan pembuatan
label untuk masing-masing jenis gambar wajah. Tiap-tiap gambar
wajah akan dikelompokkan dalam
satu
label dan label tersebut diberi nama sesuai dengan nama yang dimaksud,
sehingga
jumlah label sama dengan jumlah gambar wajah. Nama label inilah yang
nantinya
akan menjadi keluaran akhir pada simulasi.
Training database HMM
Setelah proses pembuatan
codebook
dilakukan, langkah selanjutnya adalah membuat training database model HMM dari label-label
dan codebook-codebook yang telah terbentuk dari proses-proses
sebelumnya. Untuk membuat model HMM,
user harus terlebih dahulu menekan tombol Save yang terdapat dalam tampilan menu training database
BAB 4
UJI COBA DAN ANALISA
UJI COBA DAN ANALISA
Pengujian
dan
analisa pada Bab 4 ini pada intinya adalah untuk
mengetahui tingkat
keberhasilan suatu sistem dengan metode
yang
sudah ditentukan.
Masing-masing
metode memiliki kelebihan dan kekurangan.
Sistem identifikasi wajah
membandingkan
hasil identifikasi antara
gambar database
Pain
Ekspression Subset
dengan database Hasil Foto Sendiri.
Pendeteksi Wajah
Input dari sistem pendeteksi
wajah ini menggunakan
dua database
yaitu:
Paint Ekspression Subset database dan database
Hasil Foto Sendiri, dimana setelah dilakukan
uji
coba sistem maka diperolah
hasil identifikasi dengan
database Pain Ekspression Subset sebesar
82,85%, sedangkan hasil identifikasi
dengan database Hasil Foto Sendiri
sebesar 84,27%. Hasil uji coba ini sangat
dipengaruhi oleh bentuk wajah yang unik
dan
khas satu sama lain.
Dengan tabel hasil percobaan
sebagai berikut:
Iterasi
|
Ukuran
Codebook
|
Tingkat/Persentase
Akurasi
Pengenalan
|
Lama Pengolahan Data
|
||||
Database Pain Ekspression
Subset
|
Database Hasil Foto Sendiri
|
||||||
Database Pain Ekspression
Subset
|
Database hasil foto
sendiri
|
Pembuatan
Codebook
|
Pengenalan
|
Pembuatan
Codebook
|
Pengenalan
|
||
Iterasi
5
|
32
|
61,42%
|
67,14%
|
5 Menit 2 Detik
|
4 Detik
|
5 Menit
|
3 Detik
|
64
|
68,57%
|
70,00%
|
6 Menit 14 Detik
|
5 Detik
|
6 Menit 3 Detik
|
4 Detik
|
|
128
|
72,85%
|
70,00%
|
7 Menit 17 Detik
|
6 Detik
|
7 Menit 5 Detik
|
5 Detik
|
|
256
|
74,68%
|
72,85%
|
9 Menit 3 Detik
|
8 Detik
|
8 Menit 57 Detik
|
7 Detik
|
|
iterasi
10
|
32
|
78,57%
|
72,85%
|
5 Menit 55 Detik
|
5 Detik
|
6 Menit 3 Detik
|
4 Detik
|
64
|
67,17%
|
77,14%
|
6 Menit 49 Detik
|
6 Detik
|
7 Menit 30 Detik
|
5 Detik
|
|
128
|
72,42%
|
82,85%
|
7 Menit 57 Detik
|
7 Detik
|
8 Menit 46 Detik
|
6 Detik
|
|
256
|
82,85%
|
84,28%
|
9 Menit 58 Detik
|
9 Detik
|
9 Menit 35 Detik
|
8 Detik
|
Tabel 4.1. Akurasi Pengenalan
dengan satu Ekspresi sebagai Database
Iterasi
|
Ukuran
Codebook
|
Tingkat/Persentase
Akurasi
Pengenalan
|
Lama Pengolahan Data
|
||||
Database Pain Ekspression
Subset
|
Database Hasil Foto Sendiri
|
||||||
Database Pain Ekspression
Subset
|
Database hasil foto
sendiri
|
Pembuatan
Codebook
|
Pengenalan
|
Pembuatan
Codebook
|
Pengenalan
|
||
Iterasi 5
|
32
|
87,14%
|
87,14%
|
7 menit 33 Detik
|
7 Detik
|
7 Menit 12 Detik
|
7 Detik
|
64
|
90,00%
|
90,00%
|
8 Menit 24 Detik
|
8 Detik
|
8 Menit 4 Detik
|
8 Detik
|
|
128
|
90,00%
|
90,00%
|
10 Menit 49 Detik
|
10 Detik
|
10 Menit 24 Detik
|
9 Detik
|
|
256
|
91,42%
|
91,42%
|
12 Menit 45 Detik
|
11 Detik
|
12 Menit 13 Detik
|
11 Detik
|
|
iterasi 10
|
32
|
88,57%
|
90,00%
|
8 Menit 29 Detik
|
8 Detik
|
8 Menit 9 Detik
|
8 Detik
|
64
|
90,00%
|
91,42%
|
9 Menit 34 Detik
|
9 Detik
|
9 Menit 25 Detik
|
9 Detik
|
|
128
|
92,85%
|
91,42%
|
12 Menit 57 Detik
|
11 Detik
|
12 Menit 54 Detik
|
12 Detik
|
|
256
|
94,28%
|
95,71%
|
13 Menit 45 Detik
|
13 Detik
|
13 Menit 41 Detik
|
13 Detik
|
Tabel 4.2. Akurasi Pengenalan dengan
empat Ekspresi sebagai Database
Analisis Pengaruh Variasi Ukuran Codebook Terhadap Sistem
Semakin besar ukuran codebook maka akan semakin besar pula tingkat
akurasi
pengenalan,
hal
ini disebabkan karena ukuran codebook yang semakin besar sehingga
mengakibatkan jumlah
centroid
semakin
banyak, dengan banyknya
jumlah centroid ini membuat
proses quantisasi
pengenalan nilai vektor data semakin teliti sehingga pemetaan
Perubahan besar iterasi yang semakin meningkat akan membuat persen akurasi dari sistem pengenalan
gambar semakin meningkat. Hal ini dikarenakan
oleh iterasi tersebut melakukan perulangan yang semakin sering
untuk mencari tata letak / posisi centroid, dimana pada
awalnya
posisi centroid tersebut tidak
tetap, dengan semakin seringnya dilakukan iterasi maka pada suatu tingkat
itersi
tertentu posisi centroid
tersebut bisa tetap,
dan hasil yang diidentifikasi tersebut sudah berada pada posisi centroid yang tetap, sehingga
tingkat akurasi pengenalan wajah
tersebut semakin meningkat.
Analisis
Pengaruh Banyaknya
Jumlah Database pada Sistem
Semakin banyk
jumlah database yang masukkan,
maka kemungkinan kemiripan
karakteristik
gambar input dengan database pada label
yang
sama
semakin
tinggi
sehingga tingkat
pengenalan sistem semakin besar.
Analisis Pengaruh Jenis Database yang digunakan pada Sistem
Tingginya
tingkat akurasi pengenalan sistem juga dipengaruhi
oleh
jenis database yang digunakan,
persentasi tingkat pengenalan database
Hasil Foto
Sendiri lebih
tinggi
dibandingkan
database
Pain
Ekspression Subset,
hal ini dikarenkan pada database
hasil foto
sendiri dimana wajah antara individu lebih
bervariasi dan lebih unik
dibandingkan dengan wajah
pada gambar database
Pain
Ekspression Subset, serta pada database Hasil Foto Sendiri masing-masing
individu memiliki karakteristik yang lebih
khas sehingga
pada saat pengenalan, sistem bisa mengenali dengan tingkat akurasi pengenalan yang lebih tinggi.
Analisis
Pengaruh Jumlah
database, Ukuran Codebook dan Iterasi terhadap
Waktu/Lama
Pengolahan Data pada
Sistem
Semakin banyak
jumlah database
yang dimasukkan
pada suatu percobaan ,
maka lama pencarian codebook dan proses pengenalan gambar semakin lama.
Semakin besar ukuran Codebook
yang diuji pada suatu percobaan , maka lama pencarian codebook
dan proses pengenalan gambar semakin lama.
Pada pengujian sistem, semakin
sering Iterasi diberikan, maka waktu
pemprosesan data akan semakin lama, hal
ini
dikarenakan iterasi tersebut
melakukan perulangan yang
semakin sering untuk mencari tata letak /
posisi centroi.
BAB 5
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Setelah melakukan perencanaan
pemrograman
perangkat lunak sistem
pengenal wajah (face recognition)
serta
melalui pengujian yang telah dilakukan maka dapat
diambil
kesimpulan antara lain:
1.
Sistem pengenalan wajah (face recognition) dengan menggunakan metode
Hidden Markov Model
(HMM) dapat mengenali gambar sesuai dengan
label (nama) yang
diberikan pada database
dan tidak dapat mengenali gambar
(namanya
tidak
sesuai dengan nama yang diberikan pada database).
2. Penambahan ukuran codebook besar iterasi dan jumlah database pada dasarnya akan
membuat persen akurasi dari sistem semakin tinggi,
namun pada tabel 4.25 dan 4.26 ada beberapa
data yang menunjukkan
bahwa penambahan ukuran codebook tidak mempengaruhi tinginya akurasi, hal ini disebabkan karena adanya
karakteristik dari input uji untuk jenis
label tertentu
memiliki kemiripan
dengan karakteristik citra untuk label lain pada database,
seperti intensitas
cahaya saat pengambilan gambar
(posisi kemiringan gambar input tidak
sama
dengan
posisi
kemiringan
gambar pada database).
3. Pada penelitian
ini,
dengan menggunakan database Hasil Foto Senidiri ,ukuran
codebook yang
optimal adalah 256
dengan jumlah iterasi
10 dan diperoleh persentasi akurasi sebesar 84.28%
4. Semakin banyak
jumlah database, codebook
dan iterasinya maka waktu
training database dan pengenalan semakin lama.
DAFTAR REFERENSI
[1] Ni Wayan Marti, Pemanfaatan
GUI Dalam Pengembangan Perangkat Lunak Pengenalan Citra Wajah
Manusia menggunakan Metode
Eigenface, 2010
[2] Esty Vidyaningrum, Prihandoko, Human Face Detection by using Eigenface Methode for Various Pose
of Human Face, 2009
[3] Chandra Sasmita, Pengenalan Golongan darah Jenis
ABO
Dengan Mempergunakan Pemodelan Hidden Markov, 2008
[4] Arie Wirawan Margono, Ibnu Gunawan,
Resmana Lim, Pelacakan dan Pengenalan Wajah Menggunakan Metode Embedded Hidden Markov Models, Fakultas
Teknologi Industri, Jurusan Teknik