MOTIVASI DALAM ORGANISASI
PENGERTIAN
MOTIVASI
Kata motif sering kali diartikan dengan
istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut nerupakan gerak jiwa dan
jasmani untuk bebuat. Jadi motif tersebut merupakan suatu driving force yang
menggerakan manusia untuk bertingkah laku, dan didalam perbuatannya itu
mempunyai tujuan. Pada dasarnya setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia
didasari oleh motivasi (niat).
Dalam organisasi seorang karyawan mungkin menjalankan pekerjaan yang dibebankan
kepadanya dengan baik, mungkin pula tidak. Maka dari itu hal tersebut merupakan
salah satu tugas dari seorang pimpinan untuk bisa memberikan motivasi (dorongan
kepada bawahannya agar bisa bekerja sesuai dengan arahan yang diberikan).
Pengertian motivasi menurut para ahli sebagai berikut :
1. Menurut THE LIANG GIE CS. (MATUTINA DKK,
1993)
Pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manager dalam memberikan inspirasi,
semangat, dan dorongan kepada karyawan (pegawainya) untk mengambil tindakan
tindakan. Pemberian dorongan ini dimaksudkan untuk mengingatkan orang orang
atau pegawai agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana
dikehendaki dari orang tersebut. Oleh karena itu seorang manager dituntut
pengenalan atau pemahaman akan sifat dan karakteristik pegwainy, suatu
kebutuhan yang dilandasi oleh motiv dengan penguasaan manager terhadap perilaku
dan tindakan yang dibatasi oleh motiv, maka manager dapat mempengaruhi
bawahanya (pegawainya) untuk bertindak sesuai dengan keinginan organisasi
(perusahaan).
2. Menurut MARTOYO (2000)
Motivasi pada dasarnya adalah untuk mencoba
mempengaruhi seseorang agar melakukan yang kita inginkan. Dengan kata lain
adalah dorongan dari luar terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu.
Dengan dorongan (driving force) disini dimaksudkan desakan yang alami untuk
memuaskan kebutuhan kebutuhan hidup, dan kecendrungan untuk mempertahankan
hidup.kunci yang terpenting untuk itu tak lain adalah pengertian yang mendalam
tentang manusia.
Motivasi berasal dari motive atau dengan
prakata bahasa lain, yaitu movere, yang berarti “mengarahkan”. Seperti yang
dikattakan Liang Gie dalam bukunya Martoyo (2000) motive atau dorongan adalah
suatu dorongan yang menjadi pangkal seseorang melakukan sesuatu atau bekerja.
Seseorang yang sangat termotivasi, yaitu orang yang melaksanakan upaya
substansi, guna menunjang tujuan tujuan produksi kesatuan kerjanya, dan
organisasi dimana ia bekerja. Seseorang yang tidak termotivasi, hanya
memberikan upaya minimum dalam hal bekerja. Konsep motivasi, merupakan sebuah
konsep penting studi tentang kinerja individual. Dengan demikian motivasi atau
motivation berarti pemberian motiv, penimbulan motiv atau hal yang menimbulkan
dorongan.dapat juga dikatakan bahwa motivation adalah faktor yang mendorong
orang untuk bertindak dengan cara tertentu (Martoyo, 2000). Manusia dalam
aktivitas kebiasaannya memiliki semangat untuk mengerjakan sesuatu asalkan
dapat menghasilkan sesuatu yang dianggap oleh dirinya memiliki suatu nilai yang
sangat berharga, yang tujuannya jelas pasti untuk melangsungkan kehidupannya,
rasa tentram, rasa aman dan sebagainya.
Menurut Martoyo (2000) motivasi kinerja
adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja. Menurut
Gitosudarmo dan Mulyono (1999) motivasi adalah suatu faktor yang mendorong
seseorang untuk melakukan suatu perbuatan atau kegiatan tertentu, oleh karena
itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang.
Setiap tindakan yang dilakukan oleh seorang manusia pasti memiliki sesuatu
faktor yang mendorong perbuatan tersebut. Motivasi atau dorongan untuk bekerja
ini sangat penting bagi tinggi rendahnya produktivitas perusahaan. Tanpa adanya
motivasi dari para karyawan atau pekerja untuk bekerja sama bagi kepentingan
perusahaan maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai.sebaliknya
apabila terdapat motivasi yang besar dari para karyawan maka hal tersebut
merupakan suatu jaminan atas keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Kesimpulannya motivasi merupakan cara yang
paling tepat untuk memajukan perusahaan. Dengan memiliki karyawan atau pekerja
yang termotivasi perusahaan akan berkembang dan dapat sukses. Karena karyawan
yang termotivasi akan melakukan pekerjaannya dengan semangat dan niat untuk
memajukan perusahaan tersebut. Untuk memotivasi karyawan merupakan tugas atasan
atau manager.
TEORI MOTIVASI ORGANISASI
A.
TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)
Abraham
Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid,
orang memulai dorongan dari tingkatanterbawah.
Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow,
dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih
kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan
pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada
peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.
• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
•
Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
•
Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)
• Kebutuhan akan
penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta
pengakuan)
•
Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan
menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan;
kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya)
Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan
mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi
kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni
minat estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi
dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam
masyarakat yang anggotanya masih harus bersusah payah mencari makan,
perlindungan, dan rasa aman.
B.
TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong
seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari
ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan
faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk
keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia,
imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan
faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang
termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan,
dsb (faktor intrinsik).
C.
TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR
Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative)
dan teori y (positif), Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer
a. karyawan secara inheren tertanam dalam
dirinya tidak menyukai kerja
b.
karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman
untuk mencapai tujuan.
c.
Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
d.
Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan
kerja.
Kontras
dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :
a. karyawan dapat memandang kerjasama
dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain.
b. Orang akan menjalankan pengarahan diri
dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran.
c. Rata rata orang akan menerima tanggung
jawab.
d. Kemampuan untuk mengambil keputusan
inovatif.
D.
TEORI MOTIVASI VROOM (1964)
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of
motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia
yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat
dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang
ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
•
Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil
dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome
tertentu).
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral,
atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi
harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan
E.
Achievement TheoryTeori achievement Mc Clelland (1961),
Yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan
bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
•
Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
•
Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan
soscialneed-nya Maslow)
•
Need for Power (dorongan untuk mengatur)
F.
Clayton Alderfer ERG
Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada
kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan
pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini
Alfeder mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum
dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari
pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.
MOTIVASI DALAM ORGANISASI
PENGERTIAN
MOTIVASI
Kata motif sering kali diartikan dengan
istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut nerupakan gerak jiwa dan
jasmani untuk bebuat. Jadi motif tersebut merupakan suatu driving force yang
menggerakan manusia untuk bertingkah laku, dan didalam perbuatannya itu
mempunyai tujuan. Pada dasarnya setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia
didasari oleh motivasi (niat).
Dalam organisasi seorang karyawan mungkin menjalankan pekerjaan yang dibebankan
kepadanya dengan baik, mungkin pula tidak. Maka dari itu hal tersebut merupakan
salah satu tugas dari seorang pimpinan untuk bisa memberikan motivasi (dorongan
kepada bawahannya agar bisa bekerja sesuai dengan arahan yang diberikan).
Pengertian motivasi menurut para ahli sebagai berikut :
1. Menurut THE LIANG GIE CS. (MATUTINA DKK,
1993)
Pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manager dalam memberikan inspirasi,
semangat, dan dorongan kepada karyawan (pegawainya) untk mengambil tindakan
tindakan. Pemberian dorongan ini dimaksudkan untuk mengingatkan orang orang
atau pegawai agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana
dikehendaki dari orang tersebut. Oleh karena itu seorang manager dituntut
pengenalan atau pemahaman akan sifat dan karakteristik pegwainy, suatu
kebutuhan yang dilandasi oleh motiv dengan penguasaan manager terhadap perilaku
dan tindakan yang dibatasi oleh motiv, maka manager dapat mempengaruhi
bawahanya (pegawainya) untuk bertindak sesuai dengan keinginan organisasi
(perusahaan).
2. Menurut MARTOYO (2000)
Motivasi pada dasarnya adalah untuk mencoba
mempengaruhi seseorang agar melakukan yang kita inginkan. Dengan kata lain
adalah dorongan dari luar terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu.
Dengan dorongan (driving force) disini dimaksudkan desakan yang alami untuk
memuaskan kebutuhan kebutuhan hidup, dan kecendrungan untuk mempertahankan
hidup.kunci yang terpenting untuk itu tak lain adalah pengertian yang mendalam
tentang manusia.
Motivasi berasal dari motive atau dengan
prakata bahasa lain, yaitu movere, yang berarti “mengarahkan”. Seperti yang
dikattakan Liang Gie dalam bukunya Martoyo (2000) motive atau dorongan adalah
suatu dorongan yang menjadi pangkal seseorang melakukan sesuatu atau bekerja.
Seseorang yang sangat termotivasi, yaitu orang yang melaksanakan upaya
substansi, guna menunjang tujuan tujuan produksi kesatuan kerjanya, dan
organisasi dimana ia bekerja. Seseorang yang tidak termotivasi, hanya
memberikan upaya minimum dalam hal bekerja. Konsep motivasi, merupakan sebuah
konsep penting studi tentang kinerja individual. Dengan demikian motivasi atau
motivation berarti pemberian motiv, penimbulan motiv atau hal yang menimbulkan
dorongan.dapat juga dikatakan bahwa motivation adalah faktor yang mendorong
orang untuk bertindak dengan cara tertentu (Martoyo, 2000). Manusia dalam
aktivitas kebiasaannya memiliki semangat untuk mengerjakan sesuatu asalkan
dapat menghasilkan sesuatu yang dianggap oleh dirinya memiliki suatu nilai yang
sangat berharga, yang tujuannya jelas pasti untuk melangsungkan kehidupannya,
rasa tentram, rasa aman dan sebagainya.
Menurut Martoyo (2000) motivasi kinerja
adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja. Menurut
Gitosudarmo dan Mulyono (1999) motivasi adalah suatu faktor yang mendorong
seseorang untuk melakukan suatu perbuatan atau kegiatan tertentu, oleh karena
itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang.
Setiap tindakan yang dilakukan oleh seorang manusia pasti memiliki sesuatu
faktor yang mendorong perbuatan tersebut. Motivasi atau dorongan untuk bekerja
ini sangat penting bagi tinggi rendahnya produktivitas perusahaan. Tanpa adanya
motivasi dari para karyawan atau pekerja untuk bekerja sama bagi kepentingan
perusahaan maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai.sebaliknya
apabila terdapat motivasi yang besar dari para karyawan maka hal tersebut
merupakan suatu jaminan atas keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Kesimpulannya motivasi merupakan cara yang
paling tepat untuk memajukan perusahaan. Dengan memiliki karyawan atau pekerja
yang termotivasi perusahaan akan berkembang dan dapat sukses. Karena karyawan
yang termotivasi akan melakukan pekerjaannya dengan semangat dan niat untuk
memajukan perusahaan tersebut. Untuk memotivasi karyawan merupakan tugas atasan
atau manager.
TEORI MOTIVASI ORGANISASI
A.
TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)
Abraham
Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki
kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid,
orang memulai dorongan dari tingkatanterbawah.
Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow,
dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih
kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan
pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada
peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.
• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
•
Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
•
Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)
• Kebutuhan akan
penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta
pengakuan)
•
Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan
menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan;
kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya)
Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan
mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi
kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni
minat estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi
dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam
masyarakat yang anggotanya masih harus bersusah payah mencari makan,
perlindungan, dan rasa aman.
B.
TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong
seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari
ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan
faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk
keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia,
imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan
faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang
termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan,
dsb (faktor intrinsik).
C.
TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR
Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative)
dan teori y (positif), Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer
a. karyawan secara inheren tertanam dalam
dirinya tidak menyukai kerja
b.
karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman
untuk mencapai tujuan.
c.
Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
d.
Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan
kerja.
Kontras
dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :
a. karyawan dapat memandang kerjasama
dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain.
b. Orang akan menjalankan pengarahan diri
dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran.
c. Rata rata orang akan menerima tanggung
jawab.
d. Kemampuan untuk mengambil keputusan
inovatif.
D.
TEORI MOTIVASI VROOM (1964)
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of
motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia
yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat
dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang
ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas
•
Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil
dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome
tertentu).
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral,
atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi
harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan
E.
Achievement TheoryTeori achievement Mc Clelland (1961),
Yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan
bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:
•
Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
•
Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan
soscialneed-nya Maslow)
•
Need for Power (dorongan untuk mengatur)
F.
Clayton Alderfer ERG
Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada
kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan
pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini
Alfeder mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum
dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari
pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.